Flashback 2016

Tiba di penghujung tahun 2016, saatnya kembali mengevaluasi pencapaian sesi jalan-jalan dalam setahun ini yang sebagian besar merujuk pada ‘target‘ yang pernah saya post sebelumnya bulan Januari lalu.

Januari

Menghabiskan waktu satu minggu di Pekanbaru tentunya tak cukup untuk memuaskan selera wisata kuliner yang jumlahnya sungguh tak terbatas itu! Selama di rumah, beberapa kali saya niatkan jajan mulai dari jam 10 pagi, demi supaya jumlah makan dalam sehari bisa dimaksimalkan hingga 4-5 kali! *tehe 😀 Alhamdulillah rencana mudik berjalan lancar sesuai rencana. Rute kali ini cukup padat karena disertakan kunjungan ke beberapa kota untuk menemui teman di Batam, pernikahan adik ipar di Jakarta dilanjut nikah adik laki-laki saya di Bandung!

jadi-turis-di-batam
Foto-foto ala turis di Batam 😀 *difotoin uni
Menu wajib begitu mendarat di bandara, KFC halal! Berlanjut dengan udang galah dan sate usus dan berbagai jajanan lainnya yang super duper maknyus!
Kalap wiskul selama mudik, dan foto2 ini hanyalah sebagiannya saja 😀

Februari

Di bulan ini saya akhirnya debut jadi supir Jakarta-Bandung setelah dulu tak pernah dapat izin dari orang tua yang suka berlebihan khawatirnya kalau saya mau ke mana-mana, hehe.. Alhamdulillah kali ini ditemani suami yang seperti biasa selalu panik kalau jadi navigator saya 😀 Dan meskipun dengan jadwal yang padat merayap, untungnya saya masih bisa menyempatkan setengah hari SAJA untuk melipir sebentar ke Terminal Grafika Cikole dan Dusun Bambu untuk sesi foto-foto sedikit. Sayangnya ternyata Lutung kasarung di Dusun Bambu aslinya tak secakep foto-foto yang bermunculan di media sosial. Mungkin akan lebih baik kalau saya tak terlalu banyak browsing sebelum berangkat 😀

debut-nyetir-jakarta-bandung
Deg-degan kebiasaan jaga jarak aman dengan mobil depan selama di Jepang, sementara di Indonesia dipepet teruus
Lutung Kasarung di Dusun Bambu
Lutung Kasarung di Dusun Bambu
depan-kartika-sari
Tak lupa jajan bolen favorit di Kartika Sari 😀 *btw itu yang di kiri kanan bukan mobil saya loh ya, smoga suatu saat nanti bisa punya, aamiin..
Grafika Cikole
Grafika Cikole yang ngehits itu 😀

Setelah kembali ke Jepang, sayangnya saya gagal mengeksekusi rencana perjalanan musim dingin ke Zao atau pun Sado Island. Sepertinya stamina badan kurang bersahabat karena kaget dengan suhu di Tokyo setelah puas menikmati cuaca tropis di kampung halaman 😀

Maret

Acara jalan-jalan sebelum kelulusan angkatan terakhir Panasonic Scholarship tahun ini yang diadakan di Kyoto berjalan sedikit di luar rencana. Sebelumnya saya berniat berangkat pagi-pagi buta dari Tokyo supaya punya waktu lebih banyak berwisata di Kyoto sehari sebelum acara dimulai. Tapi tampaknya faktor umur memang tak bisa dibohongi, saya dan suami sukses bangun kesiangan dan baru mendarat di Kyoto setelah lewat jam makan siang! Walaupun agak ‘kecewa’ dengan keramaian Kyoto yang sungguh luar biasa, kami (iya saya berhasil menyeret suami untuk ikut ngiderin Kyoto sebelum acara wajib Panasonic Scholarship besoknya!) masih sempat mengunjungi Toji temple dengan five-storied pagoda tertinggi di Jepang, dan mampir menikmati lightup Hanatoro di kawasan Higashiyama. *Novii, arigatou yaa udah dikasih tumpangan selama di Kyoto

Toji temple
The five-storied pagoda at Toji temple
10633432_10153979072016092_3023991009444879595_o
Some Panasonic Scholarship Alumni from Indonesia *foto nyolong dari fesbuknya Denny, smoga boleh 😀
Hanatoro at Higashiyama
Hanatoro pic that I posted at KelilingJepang

Setelah acara Panasonic Scholarship beres, saya pun melanjutkan perjalanan dengan 18 kippu hasil pinjaman ke Buna (karena saya hanya butuh satu ‘cap’ saja) menuju Fukui dan Kanazawa. *suami pulang duluan ke Tokyo, soalnya kan beliau mesti kerja cari duit 😀

Di awal perjalanan saya sempat dibuat ketar-ketir gara-gara kereta malam itu terlambat dari yang dijadwalkan padahal saya harus ganti kereta di salah satu stasiun yang waktunya hanya beberapa menit saja! Sedangkan kalau kereta itu kelewatan, alamat saya bakal gagal mendarat di Fukui dengan selamat sebelum kereta terakhir! Tapi sepertinya hal seperti ini memang cukup ‘biasa’ terjadi dan ternyata kereta di stasiun yang waktu transfernya mepet itu diminta menunggu kereta yang terlambat (yang saya tumpangi), mungkin karena mempertimbangkan jarak waktu dengan kereta berikutnya yang cukup lama.

tiket-18kippu-ke-fukui
Tak berapa lama sebelum kemudian dibikin deg-degan gara-gara pengumuman kereta telat!

Mampir ke Fukui (demi mengunjungi Pici) artinya saya harus siap dan memang ngarep dapat makanan enak dan banyak seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya 😀 Dan seperti biasa, saya juga dapat bonus ikutan main segala macam permainan bersama Afif, Aisyah dan Ubay! Besoknya kami jalan-jalan berlima ke museum Dinosaurus di Fukui dengan saya sebagai bu supir yang sempat deg-degan membawa penumpang tiga anak kecil yang heboh kesenengan (dan juga protes kelamaan) di sepanjang jalan, hehe..

Dinosaur Museum, Fukui
Inside the museum

Hari berikutnya saya sudah berangkat dari pagi-pagi sekali menuju Kanazawa, prefektur ke-37 yang saya datangi di Jepang! Waktu yang saya punya cuma sekitar 7 jam saja sebelum mengejar Shinkansen ke Tokyo sore harinya. Saya pun berlagak jadi turis lokal hari itu dan menjawab sapaan mbak-mbak di tourist information center dengan bahasa Inggris, hihi 😀 Sayangnya saya tak sempat makan sushi enak seperti yang dipromosikan Afwa, sepertinya butuh guide lokal deh ini supaya lebih puas jalan-jalan di Kanazawanya *smoga bisa segera diulang lagi, aamiin..

Gyokuseninmaru Garden at Kanazawa castle park
Gyokuseninmaru Garden at Kanazawa castle park
Higashi Chaya district, Kanazawa
Higashi Chaya district
The miniature of Tsuzumi gate at Kanazawa station
The miniature of Tsuzumi gate at Kanazawa station
Hokuriku Shinkansen
Salah satu tujuan utama saya ke Kanazawa kali ini adalah nyobain naik Hokuriku Shinkansen, telat setaun sih dari rencana awal 😀

April

Keinginan untuk menikmati bunga Sakura di Hirosaki terpaksa harus diikhlaskan lagi tahun ini, hiks! Tapi saya sudah sangat senang karena akhirnya bisa kesampaian foto-foto Sakura di sekitar Nakameguro yang selalu batal saya kunjungi bahkan setelah 7 tahun tinggal di Tokyo!

sakura-at-tokodai
Sakura at Tokodai
Sakura reflection at Nakameguro
Sakura reflection at Nakameguro
That Sakura arch at Nakameguro
That Sakura arch at Nakameguro
12440212_10154158303754729_2923608280611326864_o
Hanami bersama rekan-rekan di NHK *fotonya nyolong dari Mieke 😀

Oiya, bulan ini Nemophilla aka baby blue eyes di Hitachi Kaihin Koen mekar lebih cepat dari biasanya! Walaupun cuaca tak terlalu bersahabat dan langit pun berawan di hari kami berkunjung ke sana, tapi pemandangan di Miharashi-oka tentunya tetap breathtaking!

Blue nemophila at Hitachi Seaside Park
Blue screen 😀

Di bulan ini saya juga bertugas jadi pemandu keluarga dari Indonesia, dan salah satu tempat yang didatangi adalah Shibazakura di Kawaguchiko dengan latar pemandangan Gunung Fuji dan alhamdulillah, langit biru!

Fuji Shibazakura
The best view of Fuji Shibazakura

Mei

Bulan Mei ini saya hanya melakukan satu perjalanan saja, ke Taiwaaaaaan!! Perjalanan solo kali ini sungguh sangat santai dan sama sekali tidak ambisius! Saya makin sadar kalau faktor umur sungguh tak dapat dibohongi. Bisa dibilang kalau tujuan utama saya memang adalah wisata kuliner belaka 😀

Ice Monster in Taipei
Nomnomnom
The stairs at JiuFen
JiuFen!

Juni

Rencana naik gunung ke Karamatsudake di Nagano tinggal lah rencana. And maybe I will never make it there unless with a ropeway! I learned my lesson after the hike at Tateyama Kurobe Alpine Route later T_T

Hari-hari di bulan Juni sebagian besar diisi dengan part time, menghadiri acara buka puasa bersama setiap akhir pekan, dan tentunya beribadah di bulan Ramadhan *pencitraan 😀

Atas: buka puasa maknyus di Afwa. Bawah: sesi makan2 di hari raya Idul Fitri *foto dari kamera canggih Afwa

Juli

Bulan Juli saya tak sempat ke mana-mana selain ke tempat kerja paruh waktu, ke kampus sekali seminggu untuk part time lagi, diselingi sesi ketemuan dengan beberapa teman sambil makan siang atau pun makan malam, dan juga karaoke tentunya 😀

Agustus

Musim panas tahun ini saya hanya pergi ke satu festival kembang api terdekat dari rumah. Tapi sungguh perjuangan tahun ini paling dahsyat dari yang pernah ada sebelumnya! Kalau biasanya hal yang paling diantisipasi itu adalah keramaian orang sebelum dan setelah festival kembang api berlangsung, kali ini masalah utamanya adalah hujan deras yang turun dari sejak pagi, berhenti sebentar sore hari dan kembali gerimis menjelang festival kembang api dimulai. Tadinya saya dan teman-teman sudah mau menyerah saja dan pulang, tapi kemudian diumumkan kalau kembang api malam itu tetap berlangsung sesuai rencana!

hanabi-ujan2an
All prepared with their umbrellas 😀
Fireworks festival at Futakotamagawa
Dan entah efek abis ujan atau angin, hanabi malam itu penuh asap -_-

Cuaca buruk masih terus berlanjut ke hari di mana saya dan tiga teman lainnya (sebut saja namanya mbak Nunung, Afwa dan Ambar :D) berangkat camping ke Gunma dengan niatan awal untuk menikmati bintang dari tempat kemah di ketinggian sekitar 1.200 mdpl! Walaupun sedih karena segala perlengkapan untuk foto-foto bintang akhirnya tak jadi dimanfaatkan, tapi kita tetap puas makan daging yang banyak kok, lengkap dengan jagung bakar maknyus yang dinikmati di malam dingin di dalam tenda!

14188103_10154444042237020_9067298140823805204_o
Sesi foto kurang kerjaan pagi2 di tempat camping sebelum tenda dibongkar 😀
Teteh2 dari Machiya lagi bakar jagung di gelap malam, sampe mesti disenterin gitu tuh 😀

Wakayama? Mungkin rencana hiking musim panas di Kumano Kodo terpaksa saya geser ke rencana tahun depan saja.

September

Highlight perjalanan di bulan September ini tentunya adalah graduation trip mbak Nunung ke selatan! Akhirnya target sejak lama untuk menumpang ‘tidur’ di Sunrise Izumo kesampaian juga, walaupun saya terpaksa memilih rute dari sisi sebaliknya karena sudah kehabisan tiket di tanggal yang memungkinkan di antara jadwal padat saya dan mbak Nunung *sok sibuk bener dah 😀

Sunrise Izumo sleeper train bound for Tokyo
The sleeper train!
sunrise-izumos-lounge
Saya sok2an ngaso di lounge-nya Sunrise Izumo 😀

Rute perjalanan ambisius dua setengah hari waktu itu adalah Okayama-Hiroshima-Shimane. Shimane juga menandai Prefektur ke-38 yang berhasil saya jejaki! *9 more to go, dek! Tapi malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Maksud hati mau menikmati sunset cakep di pesisir pantai Laut Jepang terpaksa diikhlaskan karena cuaca buruk akibat taifu yang mendekat. Padahal waktu itu saya sudah dengan semangatnya memesan penginapan yang dilengkapi balkon yang menghadap ke laut! Semoga nanti ada kesempatan lagi untuk ‘balas dendam’ dengan kondisi cuaca yang lebih baik, aamiin..

The canal at Kurashiki
Touchdown Kurashiki!
View from Hiroshima Peace Memorial Museum
Taken from the window of Hiroshima Peace Memorial Museum
Izumo taisha at Shimane!
Izumo taisha at Shimane!
view-kamar-hotel-di-shimane
The view from our balcony
Kotogahama
Mbak Nunung yang akhirnya kesampaian mampir ke Kotogahama

Oktober

Pertengahan Oktober saya memberanikan diri berangkat ke Tateyama Kurobe Alpine Route demi mengejar warna-warni daun gugur yang konon cakep pake banget di sana! Sayangnya perubahan cuaca yang cepat mengakibatkan dedaunan di pegunungan ini berubah lebih cepat dibandingkan rata-rata tiap tahunnya, hiks.. Tapi udah cukup puas kok masih kebagian pemandangan di Kurobe Dam di hari terakhir dioperasikan untuk musim ini.

All the way to the campsite at Tateyama
All the way to the campsite
Mikurigaike Pond
Mikurigaike pond

Daaan doraibu ke Bandai Azuma kembali terpaksa diikhlaskan tahun ini. Sulit memang. Saya maunya pergi di hari kerja supaya tak terjebak macet, dan sebisa mungkin supirnya jangan saya doang supaya bisa gantian menempuh perjalanan lebih dari 600 km pulang pergi. Tapi siapalah lagi yang nganggur dan bisa ‘kabur’ seenaknya seperti yang sering saya lakukan -_- Mungkin tahun depan saya harus mengubah rencana menjadi dua hari satu malam supaya lebih masuk akal untuk dieksekusi walaupun harus menyetir sendirian, hiks.. *derita gara-gara suami sengaja gak mau belajar nyetir biar gak diseret ke mana-mana ini mah 😀

Yonaguni yang saya masukkan di target rencana jalan-jalan bulan ini terpaksa dipindahkan, ke awal tahun depan mungkin? Sepertinya cocok untuk jadi pilihan tempat kabur saat Tokyo makin dingin nantinya 😀

dadah-dadah-ke-yonagunijima
Dadah2an dulu aja ke Yonagunijima pas di pesawat menuju Taipei

November

Perburuan dedaunan merah dan kuning di musim gugur kali ini hanya saya lakukan di Tokyo dan sekitarnya saja. Saya sempat beberapa kali mau nekat berangkat dengan bus malam ke Kyoto demi memenuhi hasrat menikmati momiji di Arashiyama, tapi sayangnya kondisi badan (dan jadwal kerjaan) kurang mendukung setelah di minggu ke-3 dan ke-4 bulan ini saya terlalu ambisius main ke sana sini begitu langit tampak biru dengan cuaca cukup hangat, terutama setelah tepar jadi supir selama total lebih dari 8 jam bahkan di hari ulang tahun saya sendiri!

Bentenbashi at Sagamiko
Bentenbashi at Sagamiko
Sagamiko illumillion
Sagamiko illumillion
Momiji tunnel at Kawaguchiko
Momiji tunnel at Kawaguchiko
Autumn view from the peak at Shosenkyo
Shosenkyo!
tunnel
Jarang2 bisa libur jadi supir, langsung foto2 deh di terowongan 😀
Autumn at Okutama!
Okutama!
Yellow ginkgo at The University of Tokyo
Foto2 sebentar saja di suatu sore di kampus Todai di Hongo

Dan sama seperti tahun lalu, di bulan November ini kembali digelar Halal Expo Japan yang kali ini diadakan di Asakusa, jadi cukup menghemat waktu perjalanan dari rumah dibandingkan tahun lalu. Setelah mencicipi tester di berbagai booth, akhirnya beberapa waktu lalu saya sempat mendatangi salah satu ramen halal Honolu yang baru buka di Nihonbashi, (kalau tidak salah) sehari setelah Halal Expo Japan berlangsung.

Kaminarimon, Asakusa
Setaun ini entah berapa kali saya melipir bertugas jadi guide ke Asakusa 😀
kewpie
Kewpie versi anak shaleh 😀
Honolu Ramen at Nihonbashi
Ramen honolu yang diicip kemudian bersama Afwa

Desember

Bulan Desember ini saya dapat tawaran bertugas jadi pemandu wisata untuk satu keluarga yang sedang berlibur ke Jepang dengan rute ke Koishikawa Korakuen, jalan-jalan ke beberapa tempat ‘wajib’ di Tokyo dan dapat bonus makan enak dan halal dua kali! 😀

Koishikawa Korakuen garden
Koishikawa Korakuen garden
Halal chicken cutlet curry at Takuan Botantei, Shinjuku
Halal chicken cutlet curry at Takuan Botantei, Shinjuku, for dinner 🙂

Sepertinya akhir tahun ini akan saya habiskan dengan melanjutkan sesi wisata kuliner saja, sedikit bersih-bersih rumah untuk mengurangi jumlah barang yang sudah menumpuk di lemari, menyelesaikan target buku yang harus dibaca dan mungkin menghabiskan rekaman acara tipi 😀

来年も素敵な一年になりますように!

What do you think?