Seishun 18 kippu, “JR Pass” Versi Hemat!

Tiket 18 kippu

Setelah sekian lama pengin menuliskan tentang pengalaman menggunakan 青春18きっぷ (baca: seishun juu hachi kippu), akhirnya kesampaian juga niat terpendam saya hari ini *lagi-lagi kabur dari kenyataan mesti ngerjain riset 😁  Mumpung sebentar lagi bakal masuk musim dingin, dan sepertinya ada beberapa temen di kampus yang berencana jalan-jalan dengan 18-kippu ini, semoga postingan ini bisa jadi salah satu referensi untuk menyusun rute dan jadwal perjalanan.

Walaupun pastinya sudah ada banyaaak banget blog dan website di luar sana yang menceritakan info lengkap dan kisah perjalanan menggunakan tiket murrrah-meriah-muntah ini, tak ada salahnya lah yaa saya ulang dikit beberapa poin penting mengenai penggunaan tiket 18-kippu ini.

Periode penjualan dan masa berlaku tiket

Tabel penjualan dan masa berlaku seishun 18 kippu
Tabel periode penjualan dan masa berlaku *screenshoot dari website Japan Guide di sini

“Seishun 18-kippu” adalah tiket yang disediakan perusahaan Japan Railways Group (atau lebih dikenal dengan sebutan JR), dalam periode waktu tertentu. Tiket terusan ini bisa digunakan untuk naik kereta JR seeeepuasnya, selama satu hari penuh, per satu kali stempel di tiket yang kita punya.

Satu lembar tiket 18-kippu –sebenernya ini agak redundant karena “kippu” sendiri artinya adalah “tiket” dalam bahasa Jepang, tapi biar sajalah ya 😁– dijual dengan harga 11.500 yen untuk 5 kali pemakaian (satu lembar tiket boleh distempel 5 kali). Artinyaaa, untuk jalan-jalan satu hari penuh ke mana saja sepuasnya, kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 2.300 yen saja per orang! Bandingkan dengan misalnya kalo kita naik Shinkansen dari Tokyo ke Osaka yang ongkosnya sekitar 14.000 yen untuk one-way! *ya tapi memang beda sih tingkat kenyamanannya 😂

Update: Harga tiket “seishun 18 kippu” sekarang sepertinya sudah naik jadi 12.050 yen per lembarnya!

Sayangnya seishun 18-kippu ini hanya tersedia di musim semi, musim panas, dan musim dingin (mungkin karena tidak ada libur resmi yang cukup panjang di Jepang untuk musim gugur ya?) *tapi di tiga musim itu aja udah syukur mah ya! Tiket 18-kippu ini bisa dibeli di hampir semua stasiun JR di Jepang yang ada ticket office alias みどりの窓口 nya dan tersedia juga di agen perjalanan. Jangan lupa untuk memastikan jadwal penjualan di tabel di atas.

Seperti yang saya sebutkan tadi, tiap stempel di tiket ini artinya kita bisa naik kereta JR seharian penuh, mulai dari kereta pertama subuh-subuh buta sampai kereta terakhir tengah malam di hari yang sama. Dan bahkan kalau naik Moonlight Nagara (kereta malam -red), tiket 18-kippu kita jadi bisa digunakan mulai dari lewat tengah malam hari itu full sampai 24 jam!

Catatan: Sekali lagi, perlu diingat bahwa 18-kippu ini hanya berlaku untuk kereta milik perusahaan JR. Jadi, tidak bisa digunakan di kereta bawah tanah dan atau kereta lain milik perusahaan swasta. Kalau ada rute yang tidak terjangkau JR ya apa boleh buat berarti harus bayar terpisah.

Tiket 18-kippu ini tidak harus dipakai oleh satu orang saja. Boleh digunakan sekaligus dalam satu rombongan beranggotakan 5 orang dengan tiket yang sama (begitu pertama kali dipakai, nanti si tiket langsung distempel 5 kali sama bapak petugas di stasiun), atau 2 orang untuk 2 hari plus satu hari buat satu orang, dan kombinasi lainnya yang memungkinkan. Paling enak sih jalan berlima. Jadi, tak ada risiko tiket yang tersisa dan tak terpakai. Pinter-pinter si pengguna saja bagaimana memanfaatkan kombinasi tiket dengan maksimal 😁

Seishun 18 kippu
Tiket 18 kippu yang kami pakai berlima sekaligus untuk satu hari di musim dingin tahun 2010

Saya pernah juga share tiket 18-kippu dengan satu teman yang tinggal di Osaka (waktu itu saya tinggal di Tokyo) tanpa jalan bareng dan tidak ketemuan sama sekali. Jadi, setelah dia selesai menggunakan 18-kippu selama dua hari, tiketnya dikirim dengan amplop biasa ke saya (dengan prangko 82 yen), kemudian saya pakai untuk 2 hari, dan saya kirim balik ke dia untuk digunakan satu kali lagi *niat banget kan kami? 😁

Oiya, perlu diingat kalau tiket ini tidak bisa digunakan di mesin tiket otomatis. Jadi, kalau mau keluar stasiun, kita harus menunjukkan tiket ke si bapak-bapak petugas, sama seperti pemakaian JR Pass.

Kereta jenis apa saja yang boleh ditumpangi?

Berhubung 18-kippu ini adalah tiket murrrrah, jangan harap si tiket bisa dipakai untuk naik Shinkansen ya! 😂 Tapi yaaa kalau naik Shinkansen, jarak Tokyo – Osaka bisa ditempuh dalam waktu dua setengah jam saja, sementara kalo pake 18-kippu bisa sekitar 9 jam! *siap-siap tepos aja deh pokoknya kalau pakai 18-kippu 😁

Kereta yang bisa digunakan dengan tiket ini adalah kereta lokal (普通) sampai rapid (快速), atau ada juga yang special rapid (新快速 atau 特別快速). Kalau mau naik kereta limited express (特急) yang lebih cepat lagi, kita harus menambah ongkos limited express fee yang tidak di-cover oleh 18-kippu. Tapi untuk lebih amannya, sebaiknya pastikan lagi ketika mau naik kereta limited express karena ada juga yang tidak memperbolehkan pemakaian 18-kippu meskipun dengan membayar biaya tambahan.

Kereta lokal biasanya berhenti di semua stasiun yang dilewati dan pastinya memerlukan waktu tempuh lebih lama dibandingkan kereta rapid yang men-skip beberapa stasiun. Kereta special rapid berhentinya lebih sedikit lagi dibandingkan kereta rapid, jadi lebih hemat waktu. Maka akan lebih bijaksana jika jadwal kereta yang disusun sebelum berangkat dipilih sedemikian rupay supaya tidak terlalu banyak menggunakan kereta lokal.

Salah satu kereta 快速 yang sempat saya naiki menuju Nagasaki

Menentukan rute perjalanan

Biasanya jadwal kereta saya serahkan pada jorudan.co.jp yang punya tab khusus untuk 18-kippu. Hanya saja, menunya lebih lengkap di website bahasa Jepang, jadi mungkin kurang ramah untuk orang yang tidak bisa berbahasa Jepang. Tapi ada juga yang menggunakan hyperdia.com yang tak kalah lengkap fiturnya.

Naah, nanti dari jadwal yang diberikan, kita tinggal pilih rute yang paling nyaman. Norikae, alias transfer kereta, sepanjang perjalanan adalah salah satu yang bikin jalan-jalan menggunakan 18-kippu ini berasa “seru”, pake banget! Kadang ada transfer kereta yang harus dilakukan dalam hitungan 2 atau 3 menit saja, padahal kita harus lari pindah platform demi mengejar kereta berikutnya!

Kenapa saya bilang “seru”? Soalnyaaa, makin kita jalan ke arah yang jarang penduduk –daerah pedesaan misalnya–jadwal kereta yang lewat di stasiun itu biasanya jadi makin sedikit dibandingkan jadwal kereta di wilayah perkotaan. Tak jarang, rentang waktu antarkereta bisa jadi mengharuskan kita menunggu setengah jam atau bahkan satu jam berikutnya kalau kita sampai kelewatan kereta yang seharusnya dikejar di jadwal. Tapi yaa, saya pernah juga menyerah, dan memutuskan istirahat saja sambil cari makan kalau misalnya sudah tak yakin bisa lari mengejar kereta bersama para pejuang lainnya 😂

kedinginan transfer kereta di salah satu stasiun tak dikenal
Kedinginan sambil nungguin kereta berikutnya di salah satu stasiun tak dikenal

Oiya, sekarang ini juga ada beberapa stasiun yang denahnya sudah tersedia di beberapa aplikasi smartphone. Jadi, kita bisa mengira-ngira mesti lari ke arah platform mana untuk menuju kereta berikutnya. Google Maps pun sepertinya sudah makin lengkap informasi transfer keretanya! Selain itu, sbenarnya saat sudah hampir sampai di stasiun yang dituju pun, biasanya ada pengumuman di dalam kereta yang memberi tahu detail kereta arah mana berangkat dari platform nomor berapa. Cuma yaaa, makin ke daerah desa, pengumumannya juga hampir semuanya dalam bahasa Jepang, jadi lagi-lagi kurang ramah untuk orang yang mungkin tak begitu mengerti bahasa Jepang 😂

Option kereta malam yang murah meriah!

Naah, tadi saya sempat menyebutkan sedikit tentang kereta malam Moonlight Nagara yang bisa jadi pilihan untuk memaksimalkan waktu perjalanan. Ada dua jenis kereta malam yang berangkat dari Tokyo, yaitu Moonlight Nagara dengan rute Tokyo – Nagoya – Ogaki, dan Moonlight Echigo yang melayani rute Shinjuku – Niigata.

Kali ini saya hanya akan menceritakan pengalaman saya naik Moonlight Nagara dari Tokyo ke Ogaki. Kereta malam ini berangkat dari Tokyo sekitar pukul 23.10 dan berhenti di Odawara sekitar pukul setengah satu pagi. Ongkos Moonlight Nagara saja adalah 520 yen. Dan karena sayang untuk menggunakan satu stamp di tiket 18-kippu dari Tokyo sampai Odawara, waktu itu saya dan rombongan membayar terpisah ongkos kereta dari Tokyo ke Odawara seharga 1.450 yen.

Dari Odawara , nanti petugas kereta akan datang lagi memeriksa tiket kita dan mulai dari pukul setengah satu pagi itulah si tiket 18-kippu bakal distempel dan mulai dipakai. Timetable Moonlight Nagara antara Tokyo – Ogaki (dan arah sebaliknya) bisa diliat di sini. Pembelian tiket Moonlight Nagara ini bisa dilakukan di ticket office stasiun JR, dan sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari untuk menghindari resiko keabisan seat.

Moonlight Nagara to Ogaki
Moonlight Nagara to Ogaki

Kereta Moonlight Nagara mendarat di stasiun Ogaki sekitar pukul 05.45 pagi. Perjalanan kemudian bisa dilanjutkan dengan kereta biasa sampai ke tujuan masing-masing. Waktu itu saya lanjut naik kereta sekitar satu setengah jam –ini transfer keretanya rada lari demi mengejar kereta rapid– dan tiba di stasiun Kyoto sekitar pukul setengah 8.

Catatan: Kondisi kereta Moonlight Nagara ini kalo menurut saya pribadi sedikit kurang nyaman untuk dipakai tidur sepanjang malam. Mungkin mirip-mirip dengan kereta bisnis Jakarta-Bandung ya (*etapi gak tau juga deng kondisi kereta di Indonesia sekarang udah canggih-canggih kayaknya dibandingkan pengalaman saya belasan taun lalu 😅 ). Tapi namanya juga budget terbatas dan mau super hemat, jadi pilihan naik kereta ini mah masih masuk akal dari segi kenyamanan. Di blog ini ada foto kondisi di dalam Moonlight Nagara, jadi silakan pertimbangkan kemampuan diri Anda dan sesuaikanlah dengan kemampuan dompet 😁

Oiya, waktu itu saya dan teman-teman saya sempat jalan-jalan dulu di Kyoto seharian, baru melanjutkan perjalanan sampai ke Hiroshima. Kalau mau bablas jalan tanpa keluar di Kyoto atau Osaka, menurut Japan Guide di sini sih kita bisa terus sampai ke Hakata di Provinsi Fukuoka sekitar pukul setengah 10 malam hari berikutnya dari sejak meninggalkan Tokyo dengan Moonlight Nagara! 😮

Update per 2021: Sayang sekali kereta malam Moonlight Nagara ini sekarang sudah berhenti beroperasi 😭

Miscellaneous

Karena perjalanan ini bisa dikatakan semacam “ngegembel” ala “anak muda” (sesuai namanya “seishun”), amat sangat disarankan untuk menggunakan tas ransel dan bukan koper yang diseret *tapi dari pengalaman 18-kippu tahun 2009 lalu, dua orang anggota rombongan saya waktu itu sukses-sukses saja jalan selama sekitar satu minggu dengan menggeret koper 😁 Jadi, tergantung kemampuan, besarnya ukuran travel, dan tergantung jadwal kereta yang bakal dikejar.

Selain itu, penting juga untuk selalu siap sedia bermacam camilan, misalnya onigiri (nasi kepal khas Jepang) atau cokelat dan lainnya sepanjang perjalanan karena kita tidak bisa memastikan apakah akan ada cukup waktu untuk berhenti cari tempat makan. Kalau jarak yang akan ditempuh tidak terlalu jauh, mungkin dari awal kita bisa menentukan satu stasiun untuk berhenti demi mengisi perut dan melanjutkan perjalanan dengan kereta berikutnya. Tapi ingat, pastikan kereta berikutnya masih akan nyambung dan keburu tiba di tempat tujuan sebelum kereta terakhir hari itu.

Jangan lupa juga untuk siap sedia portable charger untuk para pemakai smartphone. Kalau pun ada jadwal kereta yang sudah ditentukan dari awal, mungkin bisa di-save sebagai image ato file dalam format yang bisa dibuka di reader tanpa perlu browsing lagi supaya bisa hemat baterai hp.

Perjalanan berjam-jam –atau bahkan belasan jam– pastinya bisa bikin kita bosan selama di kereta. Jadi, siapkanlah juga hiburan, entah itu music player atau bacaan untuk mengisi waktu. Ataaau, kalau jalannya bersama rombongan yang sama-sama nekat dan cuek, dan kalau kebetulan bisa dapat kursi yang hadap-hadapan, bawa kartu dan kemudian main capsa juga bisa jadi pilihan 😁

170768_488672482019_2516426_o
Main capsa di kereta bersama partners-in-crime 😁

Selain itu, kalau sedang jalan sendirian, cobalah beramah-tamah dengan penumpang di sebelah Anda. Dari beberapa perjalanan 18-kippu yang pernah saya tempuh, saya sempat ketemu kakek-kakek dengan logat Kansai yang kental banget yang mengajak ngobrol sampai kami ketawa ngakak bareng. Pernah juga saya ketemu seorang nenek-nenek yang berburu foto Sakura dari utara Jepang sampe ke Selatan (saya sampai ditraktir minum segala waktu kami sama-sama ganti kereta).

Oiya, pernah juga ada kejadian saya ketemu anak muda yang baru backpacking ke India dan masih mengenakan pakaian musim panas yang tipis banget di tengah dinginnya Jepang bulan Desember! Ada banyak cerita-cerita lucu lainnya yang pasti jadi pengalaman menyenangkan sepanjang perjalanan. Walaupun kadang ada juga pengalaman tak menyenangkan, marilah kita jadikan cerita seru saja untuk digosipkan di belakang 😁

Sementara mungkin sekian dulu cerita dari saya perihal 18-kippu ini. Kalau ada poin tambahan lain yang tiba-tiba terpikirkan, mungkin akan saya tuliskan di postingan berikutnya. Seandainya ada teman-teman yang mau dicarikan rute kereta untuk 18-kippu, saya dengan senang hati akan membantu. Karena dulu waktu saya masih buta bahasa Jepang, saya juga dengan semena-mena merepotkan teman untuk mencarikan rute 18-kippu dan minta dikirimkan ke saya lewat email, jadi saya akan senang sekali kalau sekarang dapat giliran “membantu” 😁

Selamat ngegembel!

Seishun 18 kippu
Tiket 18-kippu pertama saya musim dingin taun 2009 dengan rute perjalanan dari Tokyo sampe Nagasaki (plus mampir-mampir) selama sekitar 10 hari 9 malam 😁

41 thoughts on “Seishun 18 kippu, “JR Pass” Versi Hemat!

  1. aaahh sayang banget itu 18 kippu ga dijual pas saya mau kesana 😦 *spring nanggung sih ya*
    sempet kepikiran mau beli JR Pass juga, secara niatnya keliling kota lain, tp klo inget harganya, duh transportasi aja kok mahal banget ya :))

    1. Ke sini nya tanggal berapa? Libur musim semi di sini emang dari Maret gitu sih ya, April udah masuk tahun ajaran baru jadi mungkin emang sengaja dibikin berlaku nya di rentang tanggal segitu..
      Btw kalo ke jepun sebagai turis kayaknya saya positip bakal beli JR Pass deh, dan kemudian memaksimalkan Shinkansen dari ujung ke ujung 😀
      Di jepun sini soalnya emang lumayan mahal sih transportasi nya, jadi JR Pass kalo kata saya sih udah termasuk muraaaah.. Sayangnya klo visa nya bukan turis gak bisa beli JR Pass, jadi diriku harus ngegembel pake 18 kippu *yang pastinya juga seru*

      1. pertengahan Mei 2014 rencananya (huhu ga bakal liat sakura).
        hoo kalau gitu wajib beli kali yaa. kemaren masih itung2 mau naik kereta malam kayak kamu atau ga naik willer express gitu, tp pengen jg naik shinkansen. hehe

      2. Iya euy klo pertengahan Mei kayaknya Sakura udah abis kali yaa, huu…
        Rencananya berapa lama di sini trus mau ke mana aja? Sekedar gambaran nih, saya pernah naik bus malam dari Tokyo ke Kyoto dan waktu itu paling murah dapet tiket seharga 3,500 yen one-way. Jadi kalo emang niat jalan ke beberapa tempat, klo menurut saya bakal tertolong banget pake JR Pass, bisa hemat waktu juga sih pastinya..

      3. delapan hari totalnya nov, niat utama si pasti explore tokyo-kyoto-osaka. kota-kota lain blm tau mau kemana. ada rekomen lain? iya kali ya, mending beli JR pass. soalnya jkt-tokyo pp, bukan pulang dari osaka.. sip sip thx infonyaaa

      4. Ho oh, klo emang mau jalan jauh mending pake JR Pass.. Mungkin Hiroshima kali ya, ke Miyajima nya bagus apalagi kalo pas airnya surut bisa jalan ke bawah Torii nya yang gede ituu.. http://www.japan-guide.com/e/e3450.html

        Seandainya saya boleh beli JR Pass, mungkin bakal nekat beli yang buat dua minggu trus jalan sampai Hokkaido, hehe..

    1. Iya ni Jepang emang paling enak kayaknya buat dikunjungi (di luar kendala bahasa sih ya)..
      Smoga kesampaian yaa ke Jepang 🙂

    2. Klo naik kereta pake seishun 18 misal dr tokyo ke kyoto, kan berhenti2 ganti2 kereta d bbrp stasiun. Nah jika kita misal kluar d salah satu stasiun utk lihat2 sekeliling dulu lalu masuk stasiun lagi dan lanjut naik kereta. Itu setiap keluar stasiun bakalan d hitung 1 stempel atau 1 stempel itu utk 1 hari?

      1. Halo, Dicky.
        Boleh banget kok keluar stasiun di tengah jalan trus lanjut lagi. Itungannya 1 stempel untuk 1 hari, dan di hari itu bisa bebas keluar masuk stasiun 🙂

      2. Wah terima kasih balasan ekspresnya😄.. utk sewa mobil yg d ceritakan d blog ini, itu sewanya dimana dan brp ya biayanya? Apa mgkn ada saran juga jika kita pergi rombongan 15org mirip tour gt, sewa mobilnya dmn dan hrg brp y?

      3. Kalau sewa mobil, ada beberapa perusahaan di Jepang yang menyediakan jasa penyewaan. Tapi sayangnya SIM internasional Indonesia tidak bisa dipakai di Jepang. Jadi, mungkin pilihannya harus menyewa mobil sekalian dengan sopirnya.
        Kalau untuk harga, bisa bervariasi tergantung perusahaannya.

        Ini salah satu perusahaan yang saya tau menyediakan penyewaan mobil beserta driver, mungkin bisa jadi referensi 🙂
        http://www.sahats-trans.com/

      4. Biayanya brp ya klo yg dulu pernah sewa? Dan dr mn kmn y? Klo yg td d kasih itu apakah orgnya bisa bahasa inggris klo d tanyain?

        Terima kasih banyak infonya😀🖒

      5. Kalau yang pernah saya sewa ada macem2 mas, untuk mobil compact (kapasitas 4-5 orang) yang paling sekitar 8000 yen per hari, plus insurance sekitar 2000 yen. Kalau dari mana ke mana-nya juga macem2 yang pernah saya tempuh, jadi susah jawabnya 😂

        Link yang saya tulis di atas yang punya bisnisnya orang Indonesia mas ☺️

      6. Wah mantap. Jadi orgnya bisa ngomong indo ya?

        Dulu nyewanya d org ini juga atau ad yg lain mgkn? 😉

      7. Iya, orangnya bisa bahasa Indonesia 🙂

        Kalau saya sewa mobilnya aja mas, karena punya SIM Jepang, jadi gak nyewa sama sopirnya 😊

      8. Kalo tambahan untuk sopir saya kurang tau angka persisnya, karna belum pernah pake juga 😅
        Mungkin bisa coba inquiry langsung saja 🙂

  2. Dec 28 2014 saya sekeluarga 5 orang berencana mengunjungi Hitachinika Seasida Park berangkat dari Tokyo Ueno. Apakah rute ke Hitachinika dari tokyo bisa menggunakan tiket Seishun 18 Kippu ? Mohon pencerahannya

    1. Halo Suhaida, maksudnya Hitachi Seaside Park yang ini kah? https://hitachikaihin.jp/en.html

      Kalo iya, mestinya bisa kok ke sana dengan tiket Seishun 18kippu, asal naik kereta biasa bukan yang Super Hitachi Limited Express. Stasiun terdekat Hitachi Seaside Park kalo gak salah Katsuta-station, dari Ueno ke sana bisa naik kereta JR jadi di-cover Seishun 18kippu. Cuma kayaknya kalau bulan Desember di Hitachi Seaside Park bunganya terbatas ya, saya belum pernah ke sana waktu musim dingin, tapi di website nya cuma muncul “ice tulip” untuk bungan sekitar bulan Desember-Januari, siapa tau mau dipertimbangkan lagi 🙂

    1. Kabarnya udah banyak tiket pesawat promo yang lumayan murah loh buat ke Jepang, siapa tau ada temen yang bersedia diajakin klo biayanya gak terlalu mahal 🙂

    1. katanya sih bebas visa buat e-paspor dan ada syaratnya mesti udah pernah dipake ke jepang apa gimanaa gitu, kurang tau detailnya kk, mungkin ada di web kedutaan jepang yang di indonesia

  3. saya jg dulu ngalamin seperti ini…mengembara pake 18kippu. sy peahr tinggal di jepang (aioi, hyogo ken) 3tahun. tp bkn sbg mahasiswa…tp kenshusei (kuli heheh).
    dari aioi ke tokyo…norikae 9x. baru pas plng dr tokyo ke aioi naik moonligh nagara sampe ogaki, norikae ke kyoto…lanjut lg ke aioi. kalao dipikir2 kaya plng ke solo dr jakafta…tp naik bus cirebon, lanjut semarang…grs solo

    1. Wah, iya, dari Hyogo-ken lumayan ya 18kippu ke Tokyo nya, tapi yang penting seru dan murah meriah, hehe..

  4. selamat malam,,,
    apakah dengan 18 kippu dari tokyo ke nagoya hanya bisa dengan kereta monlight nagara,ada cara lain ga

    1. Halo Habibi! Bisa sih ke Nagoya pakai Moonlight Nagara, klo diliat dari timetable nyampenya sekitar jam 5.22. Tapi ini rencananya berenti di Nagoya aja ato gimana kah? Soalnya kan 18 kippu nya jadi sayang klo cuman dipake sampe jam 5 pagi.

  5. Dear mba Novriana,
    Saya ada rencana pingin jd single traveler di bln Agustus 2018 ini. Itung2 merayakan kemenangan pasca 2 thn terkurung di lab :-). Nah kira2:
    – Boleh dishare tak rute perjalanan selama 10 hari itu?
    – Klo sbg cewek berjilbab jalannya sendirian, aman ga sich?
    – Apa ada rekomendasi jika perlu menginap?
    Arigatou..

    1. Haloo, Idaa,
      Waah, kenapa bisa terkurung di lab? :O
      1. Boleh banget dong, tapi saya mesti ubek2 ini laptop lagi nih, mungkin ntar saya email-in aja ke Ida? Klo boleh tau emailnya?
      2. InsyaAllah jalan sendirian di Jepang termasuk aman, terlepas dari berjilbab ato gak nya 🙂
      3. Rencana nya mau jalan ke mana aja kah?

      1. Alhamdulillah.. makasi banget lho mba Novriana sebelumnya..
        – Next info sila dikirim ke email saya i.rosdianti@gmail.com
        – Rencana saya ada 3 tempat yang wajib dikunjungi; Inakadate (Aomori; mau liat Tanbo art), Hiroshima, dan Nagasaki.
        – Sampingannya bisa stay & jalan2 sekitar Kyoto dan sekitarnya (Himeji, Kobe, Osaka, Nagoya). Sekalian mau gangguin teman yang studi disana buat jadi guide.
        – O iya, sekarang saya stay di Tsukuba, tp kadang stay di Tokyo jg karena aslinya kampus disana. Jadi rencana minggu 1 jalan ke Utara, trus istirahat di Tokyo dulu, lanjut minggu 2 ke Selatan.

        Untuk ke Inakadate rencana pakai bis malam dari Ueno. Tapi belum tahu apa ini bisa pakai 18 kippu apa tidak.. Lainnya belum ada rencana jg apa yg mau dilihat, mengikuti kata hati aja.. Jadi kalo ada saran, ditunggu baget lho..

      2. Wah, mbak Ida ini yang di Todai bukan sih? :O *udah seenaknya aja manggil Ida, hehe..

        Maapkan baru sempat balas lagi ya mbak, baru balik Tokyo kemaren sore (>_<)
        Ntar aku coba cek rutenya ya mbak, sekalian menjawab poin-poin yang mbak sebutin di atas 🙂

  6. Hi Mbak Novriana!
    Salam kenal nama saya Shata. Saya sedang ambil S2 di Ritsumeikan APU University, di Beppu Kyushu hehe. Terima kasih sudah sharing ceritanya naik kereta pakai tiket seishun 18 kippu ya. Sangat2 informatif. Btw Mbak, saya rencana mau beli tiket ini buat jalan2 di libur natal-tahun baru ini dari Beppu ke Nagoya. Ada beberapa hal yang mau saya tanyakan soal tiket ini, kira2 bisa aku hubungi lewat mana ya Mbak? Terima kasih sebelumnya 🙂

  7. Aaaa si moonlight nagara udah ga ada ya sekarang huhu

    kan lumayan mengurangi kerentaaan badan ini (dan harganya ga semahal si sunrise)

    1. Iya niii, kayaknya udah gak beroperasi lagi sekarang, hiks.. Padahal lumayan banget ya buat menghemat ongkos 😭 *duh, tapi aku rada gak yakin masih kuat atau gak naik moonlight nagara 😂

What do you think?